Rabu, 15 September 2010

Doa Mohon Ketentraman Batin dan Kekuatan iman


   
Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari sifat lemah, pengecut, pelit, pelupa dan siksa kubur; Ya Allah anugrahkan ketakwaan pada diriku dan bersihkanlah jiwaku, Engkau adalah sebaik-baik yang membersihkanya, Enkau pengatur dan tuanya. Ya Allah, aku berlindung kepa-Mu dari ilmu yang tidak bermamfaat, hati yang tak khusyuk, dari yang tidak pernah puas, dan dari doa yang tak terkabulkan. ( HR Imam Muslim, Shahih Muslim, "Kitab al-Dzikir wa al-Taubah wa al-Istighfar", "Bab al-Ta'awwudz min Syarri Ma'Amila wa min Syarri Ma Lam Ya'lam", nomor:4899)

ZAYD IBN ARQAM  menceritakan bahwa Nabi Saw. sering berdoa dengan doa tersebut diatas. Doa ini juga menuturkan beberapa hal  yaitu sifat lemah, malas, pengecut, pelit pelupa dan siksa kubur. Lalu ditambah dengan permohonan agar Allah berkenan menganugrahkan ketakwaan dan kebersihan jiwa serta doa mohon perlindungan kepada Allah dari ilmu yang tidak bermamfaat, hati yang tidak khusyuk, diri yang tidak pernah puas dan doa yang tidak terkabulkan.

Takwa dan kebersihan jiwa merupakpakan cahaya bagi kehidupan spiritual manusia. Sebaik-baik manusia ditentukan oleh kadar kualitas ketakwaanya. secara harfiah Takwa sendiri adalah takut. Kita bertakwa kepada Allah berarti kita takut kepada-Nya. Takut berarti tunduk dan patuh kepada semua titah-Nya. Namun konsep takut bukan berarti kita menjauh dari-Nya justru kita harus semakin mendekat ( bertaqarrub ) kepada-Nya. Sebab takut yang dikembangkan dalam konsep takwa itu sendiri adalah takut karena cinta. Bertakwa semestinya menjadikan kalbu menjadi bening dan bercahaya sehingga kehidupan spiritual kita menjadi terjaga. Orang demikian akan selaluh bergerak ke jalan kebaikan dan kebenaran.

Setelah doa permohonan disambung doa perlindungan; yaitu berlindung dari ilmu yang tidak bermamfaat, hati yang tidak khusyuk, diri yang tidak pernah puas, dan doa yang tidak terkabulkan. Sebuah ibadah akan menjadi bernilai jika dilakukan dengan sadar, sebaliknya ilmu tidak akan mempunyai nilai guna jika tidak diamalkan dan dipraktikan dalam kehidupan sehari-harinya.

Anda mempunyai pengetahuan tentang resep membuat makanan yang lezat, tetapi Anda tidak pernah mempratikannya, maka anda tidak pernah berkarya menghasilkan makanan yang lezat. Seperti Anda mempunyai pengetahuan tentang cara sholat tetapi anda tidak pernah mendirikan sholat dalam hidup Anda, berarti Anda tidak mempratikan apa yang menjadi titah Tuhan yang diberikan kepada Anda. Itulah sebabnya Nabi Saw. mengajarkan kepada kita untuk berlindung dari ilmu yang tidak bermamfaat. Sebab, bila kita mengamalkan ilmu yang kita miliki, Allah akan menganugerahi sesuatu yang kita belum mengetahuinya.

Ada tiga hal yang sering dilupakan orang dalam berdoa. Pertama, orang tidak mengerti kesantunan dalam berdoa. Kita rajin berdoa tapi kita malas bergerak dan beraktivitas untuk mencari rezeki dan karunia Allah. kita rajin berdoa, tapi malas beribadah kepada-Nya, padahal kita punya kemampuan untuk menunaikannya. Inilah contoh ketidak santunan orang.

Kedua, orang tidak pernah menyadari bahwa hidup adalah pelayanan. Meminta sesuatu kepada Allah berarti menyediakan diri  seperti air yang mengaliri seluruh kehidupan yang membuntuhkannya. Orang sering lupa ketikan ia memohon kelapangan rezeki kepada Allah, berarti ia harus siap memberikan pelayanan kepada sesama.

Ketiga, orang sering kali tidak mengerti dengan hal-hal yang berkaitan dengan kondisi menerima. Kita rajin berdoa  tetapi pada saat yang sama kita rajin menumpuk kemaksiatan kepada-Nya. Kita memohon sesuatu yang kita inginkan dalam kehidupan, tapi dengan sesuatu itu justru kita gunakan untuk melawan titah tuhan. Bila dalam ketiga kondisi ini seseorang selalu memperoleh apa yang diinginkan dalam kehidupan didunia ini, berhati-hatilah, bukan tidak mungkin dia sedang dilaknat oleh Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar